Semakin canggih sebuah teknologi dibuat, maka semakin gencar pula penyebaran virus dan malware yang ada. Bukanlah hal yang baru jika perkembangan virus dan benda-benda yang merugikan tersebut akan terus meningkat seiring dengan teknologi yang kita miliki saat ini. Tak terkecuali smartphone di mana aplikasi yang dapat diunduh pun memiliki resiko malware.
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh University of Alabama (UAB) di Birmingham, penyebaran malware pada perangkat mobile ini tidak hanya sekedar dari aplikasi yang diunduh, melainkan dari berbagai cara lain yang lebih beresiko tinggi. Cara yang dimaksud dari laporan milik UAB tersebut menyebutkan bahwa penyebaran virus malware pada perangkat mobile dapat dilakukan lewat saluran suara atau musik, cahaya, dan medan magnetik.
Proses penyebaran malware yang ditemukan ini merupakan sebuah pemicu akan malware yang sesungguhnya sudah tertanam di dalam perangkat gadget sejak awal. Peneliti menemukan bahwa malware tersebut dapat terinstal di dalam gadget secara langsung maupun tidak langsung, dan proses tersebut akan memicu timbulnya malware dari berbagai pesan tersembunyi di balik suara musik maupun cahaya. Musik dan cahaya tersebut bisa datang dari mana saja, bahkan pada televisi sekalipun. Metode ini sangat bergantung kepada perangkat gadget yang selalu dalam keadaan terhubung dan selalu berada di lingkungan penuh sensor audio dan visual dari jarak kurang lebih 55 kaki. Pesan tersembunyi ini takkan diketahui oleh pemilik perangkat gadget, tetapi gadget tersebut dapat mengenalinya.
Sharms Zawoad, salah satu peneliti dari UAB yang mempresentasikan laporan ini pada sebuah konfrensi di Cina, menyatakan bahwa metode ini merupakan metode yang akan terus berkembang seiring waktu. Kunci utama dari laporan ini adalah supaya para pengembang perangkat mobile sadar akan bahaya serangan malware pada perangkat mereka dan memberikan perlindungan yang lebih baik dari sekarang dari metode baru tersebut.
(via University of Alabama)
Sumber : jagatreview.com
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh University of Alabama (UAB) di Birmingham, penyebaran malware pada perangkat mobile ini tidak hanya sekedar dari aplikasi yang diunduh, melainkan dari berbagai cara lain yang lebih beresiko tinggi. Cara yang dimaksud dari laporan milik UAB tersebut menyebutkan bahwa penyebaran virus malware pada perangkat mobile dapat dilakukan lewat saluran suara atau musik, cahaya, dan medan magnetik.
Proses penyebaran malware yang ditemukan ini merupakan sebuah pemicu akan malware yang sesungguhnya sudah tertanam di dalam perangkat gadget sejak awal. Peneliti menemukan bahwa malware tersebut dapat terinstal di dalam gadget secara langsung maupun tidak langsung, dan proses tersebut akan memicu timbulnya malware dari berbagai pesan tersembunyi di balik suara musik maupun cahaya. Musik dan cahaya tersebut bisa datang dari mana saja, bahkan pada televisi sekalipun. Metode ini sangat bergantung kepada perangkat gadget yang selalu dalam keadaan terhubung dan selalu berada di lingkungan penuh sensor audio dan visual dari jarak kurang lebih 55 kaki. Pesan tersembunyi ini takkan diketahui oleh pemilik perangkat gadget, tetapi gadget tersebut dapat mengenalinya.
Sharms Zawoad, salah satu peneliti dari UAB yang mempresentasikan laporan ini pada sebuah konfrensi di Cina, menyatakan bahwa metode ini merupakan metode yang akan terus berkembang seiring waktu. Kunci utama dari laporan ini adalah supaya para pengembang perangkat mobile sadar akan bahaya serangan malware pada perangkat mereka dan memberikan perlindungan yang lebih baik dari sekarang dari metode baru tersebut.
(via University of Alabama)
Sumber : jagatreview.com
0 comment:
Posting Komentar